Powered By Blogger

Selasa, 15 Juli 2014



“…acara yang di tipi…”

Gue seneng banget sama kegiatan nonton TV. Karena selain menonton adalah cara gue untuk relaksasi, tayangan TV juga memberikan pengetahuan baru bagi gue.
Ngomongin acara TV, sejak masuk kuliah, gue mulai menyukai nonton sinetron. Penyebabnya saat itu ada sebuah sinetron yang mengajarkan gue tentang kehidupan, yaitu sinetron ‘Tukang bubur naik haji the series’. Dalam sinetron ini mengajarkan gue bermacem-macem tentang ilmu agama, hadist, serta contoh tingkah laku yang baik dan yang buruk.
Namun setiap ada hal yang gue suka, pasti ada juga hal yang gak gue suka. Dalam hal sinetron, sesuatu yang gue gak suka adalah alur cerita yang diperpanjang. Gue akuin tim kreatif dari pembuatan sinetron tersebut kreatif banget, bisa bikin cerita sedemikian rumit untuk memperpanjang jumlah episode dari sebuah sinetron. Tapi yang namanya ‘hal gak penting’ itu kenapa selalu ada ya..??
Misalnya dalam sebuah episode lagi ngebahas tentang pembagian harta warisan. Tiba-tiba disisi lain menampilkan sebuah scene atau adegan yang lagi ngebahas masalah tetangga yang beli mobil baru. Ini apa hubungannya…??  Jadi keliatan banget kalo itu merupakan adegan-adegan yang guannya cuma buat memperlama durasi sinetron.
Kalo gue bikin sinetron, gue juga bakal ngelampirin adegan yang memperlama durasi. Bakalan gue bikin beda dari biasanya. Ceritanya gue bikin sebuah sinetron rohani yang menceritakan konflik antara cinta yang gak direstuin orang tua. Disaat itu juga, disisi lainnya gue bakal ngelampirin scene atau adegan pemeran utamanya lagi mandi. Kalo itu belum cukup, gue tambahin adegan lagi keramas juga.

Hal kedua yang gue gak suka dari beberapa sinetron adalah make up yang tebel banget. Karena menurut gue, hal ini gak menunjukan keorisinalitas dari para pemainnya. Pemeran yang muka awalnya biasa aja bisa jadi ganteng, yang mukanya ganteng jadi tambah ganteng banget. Padahal kalo gue perhatiin, gak semua bahan bedak dan sejenisnya yang digunain buat make up itu cocok dengan kulit muka si artis tersebut. Akibatnya bisa kita lihat pada episode berikutnya dimana muka si artis mulai timbul jerawat.
Kalo gue bikin sinetron, artisnya gak bakal gue bikin make up-nya tebel. Bahkan gue usahain supaya gak usah di make up, biar kelihatan lebih original dan menghemat biaya tata rias. Karena menurut gue kalo membuat wajah seseorang jadi terlihat berbeda di TV sama aja dengan menipu penonton. Daripada dandan, kenapa pas main sinetron gak sekalian aja pake topeng..??

Terakhir yang gue gak suka dari sinetron adalah biasanya sebuah sinetron memakai judul dan soundtrack musiknya dari sebuah lagu yang lagi ngetrend. Jujur menurut gue ini norak banget. Selain itu bikin selera gue yang awalnya suka sama lagu yang lagi naik daun tersebut, malah jadi males dengerinnya.
Kisahnya dulu gue suka sama sebuah lagu dari Shella on 7. Baru 2 minggu gue suka sama lagunya, besoknya muncul sinetron di TV yang memakai soundtrack musik itu dan judul sinetron yang sama persis dengan judul lagunya. Besoknya juga, gue jadi gak demen lagi sama lagu tersebut, walaupun saat penayangan episode pertama sinetronnya gue tonton sampe abis.
Akhirnya gue sekarang memilih suka dengan lagu yang jarang muncul jadi soundtrack dan judul sinetron di TV. Gue memutuskan buat suka dengan lagunya Kangen Band.
+++

Selain sinetron ada juga sebuah tayangan TV yang bikin gue gila. Tayangan itu adalah sebuah acara kontes memasak yang ditayangin oleh sebuah stasiun TV yang terdiri dari 4 huruf. Dalam acara tersebut, ada beberapa orang yang ikut dan saling bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam hal memasak.
Pernah suatu hari saat gue nonton acara itu, kakak gue nanya, “kenapa sih lu seneng banget nonton acara itu..?”. Karena gue polos dan apa adanya, gue jawab “seneng aja ngeliat makanan enak..”. lalu gue ditabok sama kakak gue, gak tau alesannya kenapa.
Ternyata yang kakak gue gak suka dari acara itu adalah pas adegan penjurian. Dalam adegan di acara itu para peserta memasak bakal dinilai dan dikomentarin mengenai masakannya oleh 3 juri. Salah satu dari  ketiga juri tersebut, ada yang wataknya keras. Kalo dia gak suka sama makanannya, dia bakal ngebentak si peserta yang memasak makanan tersebut. Gak cuma dibentak, kadang-kadang dikata-katain juga. Untungnya emaknya gak sampe dikata-katain juga. Gue inget salah satu bentakannya dengan perkataan, “INI SAMPAHH…!!”. Padahal makanan, tapi dibilang sampah. Pada akhirnya tetep aja, mau gak mau reaksi peserta mamasak saat di TV cuma bisa diam atau berkata satu dua patah kata.
Gue takutnya gimana kalo tontonan seperti itu dilihat sama anak-anak..?. Jelek ceritanya nanti kalo misalnya gue sebagai ayah yang susah payah cari duit buat keluarga, dimana suatu pagi gue bikini sarapan buat anak gue yang masih SD. Ternyata makanan buatan bue sedikit asin. Karena anak gue keseringan nonton acara yang gue certain tadi, saat itu dia bilang ke gue,
“Papahh..!! ini makanan apaa..!!?? GAK ENAK..!! INI SAMPAH..!!”.
Gue cuma bisa bengong, kaget, rasanya kayak abis ditibanin batu. JEBRREETT…
Seperti apapun yang gue rasakan kalo kejadiannya kayak begitu, kalo gak karena gue sayang sama anak gue, pasti udah gue masak hidup-hidup di panci.

Akhirnya gue menemukan sebuah acara yang gue suka dan sesuai aliran hobi gue. Yaitu sebuah acara kontes sulap. Mungkin nama acaranya gue sebut aja The Masker. Gue seneng acara ini karena gue bisa ngeliat berbagai macam magician dengan berbagai aliran menunjukan keahliannya dalam sulap. Karena hobi gue dulu juga sulap.
Gue mulai mencoba sulap dari yang kecil. Misalnya ngebakar sehalai tisu lalu keluar sebuah benda dari hasil apinya. Tapi pas gue coba bakar tisu bukannya keluar sesuatu malah rumah tetangga kebakar. Lalu sulap yang dari dulu udah popular, yaitu membengkokkan sendok. Gue mencoba sulap yang satu ini susah banget, sampe otak gue yang malah bengkok.
Ternyata setelah gue melihat riset, sulap yang paling mendasar itu sulap kartu. Sebelumnya gue harus mengerti dulu tentang filosofi dan asal usul kartu. Gue liat dari tayangan di Youtube.com acaranya Deddy Corbuzier yang menjelaskan tentang arti kartu. Makna dari kartu memiliki 2 warna yaitu merah dan hitam adalah melambangkan siang dan malam. Kemudian kartu memiliki 4 ikon (Club, Diamond, Heart, Spade) yang melambangkan 4 musim dalam setahun. Berarti kalau kartu dulunya dari Indonesia cuma bakalan ada 2 icon kartu, karena di Indonesia cuma ada 2 musim. Lalu, dalam satu icon kartu berjumlah 13 (As,2,3,4,5,6,7,8,9,10,J,Q,K) yang melambangkan 13 fase bulan. Terdiri dari bulan setengah, bulan sabit, bulan purnama, datang bulan, dan lainnya. Terakhir, Jumlah keseluruhan kartu dalam satu deck sebanyak 52 kartu, yang melambangkan terdapat 52 minggu dalam setahun. Gak  percaya..? Hitung sendiri….  :D hahahaa..
+++


CARA BEDAIN MARGARIN DAN MENTEGA


Gue paling suka sama ilmu tentang kuliner. Semenjak gue dinasehatin sama emak gue, “kalo mau punya istri yang pinter masak, kamu harus bisa masak juga”.
Kata-kata itu yang menjadi pemicu gue untuk sedikit ngicipin berhubungan dengan dunia kuliner. Satu pertanyaan yang sering gue tanyain ke emak gue, “apa bedanya Mentega sama Margarin”. Jawaban dari emak gue, “sama aja, cuma bahan dan fungsinya beda”. Dulu sih gue selalu ‘iya-iya aja’ kalo pertanyaan gue dijawab orang. Lama-lama gue makin risau juga sama jawaban emak gue. Kalo dibilang ‘sama’, kenapa dibilang juga ‘tapi ada bedanya’.
Akhirnya gue nemu jawaban yang bener dan lengkapnya dari abang gue. Ternyata bedanya antara Margarin dan Mentega itu…
 Magarin terbuat atau bahan dasarnya dari minyak/lemak tumbuh-tumbuhan (nabati). Punya textur yang lebih padat dan warna lebih kuning daripada Mentega, dan gak gampang meleleh di suhu ruang. Di supermarket sering kita temuin dengan nama dagang yang sering kita denger.
 Mentega bahan dasarnya dari lemak hewan (hewani), aromanya wangi susu, warnanya kuning pucat, memiliki textur sangat lembut di suhu ruang, dan gampang meleleh di suhu hangat. Kalo di supermarket merek dagangnya yang nama-nama agak asing gitu.
Nah sekarang udah tau kan apa bedanya. Kalo gue tanya begini, “apa bedanya Margarin, Mentega, dan Butter..?”.
+++

Sabtu, 19 Januari 2013

Keuntungan menjadi seorang pengusaha

1.KEBEBASAN WAKTU Seperti yang kita ketahui, seorang karyawan sangat terikat waktunya dengan perusahaan. Sehingga membuat para karyawan akan terjebak oleh rutinitas yang padat. Coba kita bandingkan dengan seorang pengusaha yang bisa keluar dari rutinitas yang kaku. Para pengusaha mempunyai kebebasan waktu dengan mengatur perencanaan waktu untuk dirinya sendiri. Mereka dapat menentukan sendiri kapan jam masuk kerja, kapan ketemu klien, kapan berkumpul dengan keluarga, dan kapan berlibur dengan keluarga. 2.KEBEBASAN FINANCIAL Seorang karyawan, gajinya sudah ditentukan dari manajemen. untuk mendapatkan gaji yang lebih besar, harus mempunyai jabatan yang tinggi. Sementara untuk jabatan yang tinggi di perusahaan, jumlahnya sangat terbatas. Persaingannya pun sangat sengit untuk mencapai kesana. Berbeda dengan seorang pengusaha yang akan memutar uang lebih cepat. Keuntungannya akan diputar lagi, sehingga uang yang didapat akan berlipat. 3.MEMBUKA LOWONGAN KERJA UNTUK ORANG LAIN seorang pengusaha akan memberikan kesempatanorang lain bekerja ditempatnya. dengan demikian, seorang pengusaha dapat membantu sesama umat dan mengurangi jumlah pengangguran. 4.TIDAK ADA PHK (Pemutus Hubungan Kerja) PHK merupakan momok yang menakutkan bagi seorang karyawan. Terutama untuk karyawan yang sudah nerkeluarga. Berbeda dengan seorang pengusaha. Karena sudah menjadi bos diri sendiri, tidak mungkin di-PHK ! 5.KESEMPATAN Sepanjang kita kreatif dan mau bekerja keras, akan banyak peluang binis yang akan menghampiri seorang pengusaha ! “ Jangan jadikan keterbatasan modal sebagai penghalang menjadi seorang pengusaha “ (Sumber : Elang Ilik M)

Minggu, 03 Juni 2012

kata-kata


“ Lebih baik terluka untuk menyelamatkan orang lain, dari pada bahagia untuk seorang diri ” (Arif_place)

Kamis, 15 Oktober 2009

`CERPEN`

DERITA HIDUPKU
Oleh: Arif. P

Laras adalah anak perempuan yang manis dan rajin. Tapi hidupnya sering terganggu karena masalah orang tuanya. Hingga ia tak tau harus bagaimana agar bisa tenang.
Ini adalah kisah sedih yang terjadi dalam hidupku. Semua ini terjadi karena mama kandungku telah meninggal dunia. Mamaku meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya. Didalam keluargaku terdapat 5 anggota keluarga, yaitu papa, mama, kakakku kak Dito, aku, dan adikku Anti.
Setelah 1 tahun mamaku meninggal, papaku menikah lagi dengan wanita yang ia pilih. Meskipun aku masih kecil, tapi aku merasa bahwa mama tiriku ini tidak berprilaku baik terhadap keluarga. Perasaanku tidak enak saat papaku menikah dengannya. Memang pertama-tamanya mama tiriku kelihatan baik dan manis, tapi kemudian semua itu membuat hatiku terluka. Begitu pula dengan yang dirasakan kak Dito dan Anti.

Saat aku beranjak dewasa, kini aku kelas 1 SMP, kakakku Dito kelas 2 SMA, dan adikku Anti kelas 1 SD.
“Asyik….aku punya adik lagi…”. Sorakku bahagia.
Aku mendapatkan adik perempuan dari mama tiriku. Namanya Salsa. Dia amat lucu dan menggemaskan. Aku begitu senang meskipun terkadang aku merasa kesal saat Salsa menangis tiada henti.

Hari demi hari kulalui. Setiap hari hanya mendapatkan marahan dari mama tiriku. Begitu pula dangan kakak dan adikku.
Aku bingung…. Mengapa sikap dan sifat mama tiriku menjadi keras, kasar, galak, dan pemarah seperti ini..? apa yang membuat dia berubah..? apa semua salah kami sebagai anak..? kalau memang ini salah kami, kesalahan apa..? seingat kami, kami tidak punya salah. Karena apa yang ia katakan, apa yang ia perintah selalu kami turuti dan laksanakan. Itu karena kami menghormati dia sebagai seorang ibu yang sudah membesarkan kami.

Semakin lama aku tambah kesal dengan kelakuan mama tiriku yang suka memarahi kami. Hingga sampai saat ini, aku yang sudah kelas 1 SMA, kak Dito yang sudah kuliah, Anti sudah kelas 4 SD, dan salsa sudah TK, sifat mama tiriku sama sekali tidak berubah. Malah semakin menjadi-jadi. Aku, mas Dito, Anti, Salsa dan papa sudah tidak kuat lagi bersabar untuk menghadapi kelakuannya. Karena apa..? karena ia suka membesar-besarkan masalah. Masalah yang sepele, bisa menjadi runyam.
Pernah papa dan mama tiriku bertengkar, aku tak tau pasti apa sebabnya mereka bertengkar, tapi yang aku tau hanya gara-gara uang belanja yang kurang, adikku Salsa menjadi korbannya. Lalu mama tiriku mengancam ingin kabur dari rumah bersama Salsa. Tapi papaku ingin Salsa tetap dirumah bersama kami. Salsa ditarik ke kanan, ditarik ke kiri, sedih hatiku melihat Salsa menangis kesakitan dan ketakutan. Tapi apa yang bisa aku perbuat..? aku hanya bisa menangis dan menangis. Sejak saat itu papa dan mama tiriku sering sekali bertengkar tak kenal waktu dan tempat.

Penderitaan yang aku, kak Dito, dan kedua adikku cukup menyakitkan. Kak Dito sering dipukuli oleh mama, dan sering dimarahi oleh papa. Meskipun papa memarahi kak Dito bukan karena papa benci kak ditto, melainkan karena papa tak mau kak Dito dipukuli oleh mama.
Aku dan adikku juga sering ditampar dan dijewer sampai pipi dan telinga kami merah. Dan itu pun sering juga dialami kak Dito.

Sempat terbesit didalam pikiranku untuk kabur dan bunuh diri. Tapi aku tidak berani untuk melakukan itu semua. Aku menjadi stress…. Aku lelah menghadapi ini semua. Aku tak kuat lagi, bisa-bisa aku jadi gila.

Mama…
Laras kangen sama mama…
Mengapa mama harus pergi meninggalkan Laras seperti ini..?
Kenapa ma..?
Sekarang hidup Laras berubah 180 derajat. Dari kehidupan Laras yang bahagia dan penuh kasih sayang menjadi kehidupan Laras yang hancur dan penuh dengan caci maki.
Laras mau hidup sama mama lagi seperti dulu …

Kalimat itulah yang selalu terucap dihatiku saat aku menerima omelan, cacian, dan makian dari mama tiriku. Dan kalimat itulah yang terucap saat pukulan demi pukulan, tamparan demi temparan bersarang pada tubuh mungilku ini, dan kalimat itulah yang membuat aku kuat untuk bersabar menghadapi semuanya sampai saat ini…

Rabu, 01 April 2009

'Wise words'

PERSAHABATAN
“Persahabatan tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa ditukar dengan barang, tidak pula terbatas waktu dan ruang,
persahabatan seharusnya menjadi sesuatu yang membuat kita senang, tenang, dan indah untuk dikenang”


KEHIDUPAN
“Kehidupan tidak bisa lepas dari masalah, seperti ikan didalam air. Juga, dapat menjadi menyenangkan, seperti lebah dan bunga.
Namun, ada kebahagiaan dibalik kesengsaraan.
Dan dapat dilalui dengan rasa sabar,
seperti kepompong menjadi kupu-kupu”


PERASAAN HATI
“Perasaan hati adalah jawaban jujur.
Perasaan didalam hati, adalah nyawa kecil dari hidup.
Walaupun ucapan mulut dan ucapan hati kadang tidak sama.
Dan, sebesar apapun kebohongan fisik,
perasaan hati selalu berkata jujur.”


TANGGUNG JAWAB
“Tanggung Jawab adalah salah satunya jalan mulia untuk menyelesaikan suatu masalah.
Tegarlah dalam menghadapinya,
walupun itu terasa pedih dan menyakitkan.”


HIDUP
“Hidup merupakan karunia,
Hidup seperti aksi, cerita, dan permainan
yang memiliki awalan dan akhiran
yang tidak dapat kita tentukan jalan ceritanya.”


GURU
“Guru adalah jiwa.
Penyejuk dalam kehausan, Pemupuk dalam kelayuan,
dan Penerang dalam kegelapan,
bagai sang surya yang menerangi dunia.
Karena tanpa guru, hidup kita tidak akan berilmu.
Tanpa ilmu, hidup kita tidak akan ada artinya.”


KESUKSESAN
“Kesuksesan adalah ujung dari kerja keras
yang membuahkan keberhasilan.
saat dimana kita bisa mendapatkan yang kita inginkan,
saat dimana kita dimanjakan oleh kehidupan yang menyenangkan.”

jam dinding